Dugaan Penganiayaan di RSUD Malingping: Oknum ASN Dilaporkan Mantan Istri

Advertisement

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Label

Pengikut

Arsip Blog

Wikipedia

Hasil penelusuran

Entri yang Diunggulkan

Puteri Nelayan 2025: Djemima Shireen Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Lokal

  KABAR UPDATE | SUKABUMI – Djemima Shireen, siswi berusia 17 tahun dari SMAN 1 Cisolok, resmi dinobatkan sebagai Puteri Nelayan Palabuhanr...

Dugaan Penganiayaan di RSUD Malingping: Oknum ASN Dilaporkan Mantan Istri

KABAR UPDATE
Minggu, 17 November 2024

 

Kabarupdate.net | Lebak - Sebuah insiden dugaan penganiayaan terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping pada Jumat, 15 November 2024. Insiden ini diduga melibatkan seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial MR, yang diketahui merupakan pegawai di RSUD Malingping. Korban berinisial S, yang disebut-sebut sebagai mantan istri kedua MR, mengaku mengalami kekerasan fisik.


Menurut keterangan S kepada awak media, peristiwa ini bermula dari saling sindir melalui status WhatsApp. Status tersebut memicu emosi S, yang kemudian mendatangi MR di RSUD Malingping untuk meminta penjelasan terkait unggahan tersebut.


Konflik ini diduga berakar dari hubungan masa lalu keduanya, di mana MR disebut telah melakukan poligami dengan S. Perceraian mereka ternyata menyisakan ketegangan yang berujung pada insiden ini. Saat S meminta klarifikasi atas status WhatsApp tersebut, bukannya mendapatkan penjelasan baik-baik, situasi justru memanas hingga terjadi pertikaian fisik.


S mengungkapkan bahwa MR, yang seharusnya menjaga profesionalisme sebagai ASN, tidak memperhatikan bahwa korban adalah seorang perempuan yang pernah menjadi bagian dari kehidupannya. Akibat pertikaian itu, S mengalami sejumlah luka fisik, termasuk memar di perut akibat tendangan, goresan cakaran di kening, kuku tangan yang mengelupas, dan tangan yang terkilir.


Korban kemudian melaporkan dugaan penganiayaan ini kepada pihak kepolisian. S berharap polisi segera memanggil dan memeriksa MR agar kasus ini bisa ditindaklanjuti dengan serius. Selain luka fisik, insiden ini juga berdampak pada kondisi psikologis korban yang kini merasa trauma.


S juga mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan tegas agar dirinya mendapatkan keadilan atas peristiwa yang dialaminya.


Ismet