KABAR UPDATE | SUKABUMI – PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3: Good Health and Well-Being, dengan menggelar kegiatan skrining talasemia bagi 100 anak dan remaja di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Acara ini berlangsung di Klinik Utama Bunda Medika Faeyza Palabuhanratu. Rabu (27/8/25).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, SKM., M.Si., Regional Head Prodia West Java Region, Mona Yolanda, M.Si., Ketua POPTI Palabuhanratu, Isep Hikmatullah, H. Marwoto, serta Pemilik Klinik Utama Bunda Medika Faeyza Palabuhanratu.
Dalam sambutannya, H. Marwoto mengapresiasi langkah Prodia dalam mendukung deteksi dini penyakit genetik di Sukabumi. Menurutnya, skrining talasemia sangat penting untuk menekan jumlah kasus di daerah serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan keluarga.
Sementara itu, Ketua POPTI Palabuhanratu, Isep Hikmatullah, menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa talasemia bukan hanya persoalan kesehatan individu, melainkan juga berdampak pada aspek sosial dan ekonomi keluarga serta masyarakat.
“Melalui skrining seperti ini, kita bisa melakukan langkah pencegahan agar kasus talasemia tidak terus bertambah,” ujarnya.
Regional Head Prodia West Java Region, Mona Yolanda, menambahkan bahwa skrining talasemia merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Prodia dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui deteksi dini. Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda agar lebih peduli terhadap kesehatan genetik sejak dini.
Berdasarkan data POPTI, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penyintas talasemia tertinggi di Indonesia, dengan lebih dari 5.400 kasus hingga 2024, termasuk lebih dari 200 pasien di Kabupaten Sukabumi.
Perwakilan Puskesmas Palabuhanratu, Ade Kartini Rosmiati, SKM., juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam upaya pencegahan talasemia di tingkat masyarakat.
“Kami dari Puskesmas akan terus mendukung kegiatan kolaboratif seperti ini agar masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan genetik sejak dini,” ungkapnya.