Sekolah Tanpa Toilet, 126 Siswa SMPS PGRI 2 Palabuhanratu Gunakan WC Masjid Rusak Ini Harapan Kepala Sekolah

Advertisement

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Label

Pengikut

Arsip Blog

Wikipedia

Hasil penelusuran

Entri yang Diunggulkan

AWIBB Nilai Proyek Jembatan Cipamingkis Gagal Konstruksi, Minta APH Bertindak

  KABAR UPDATE | BEKASI  – Aliansi Wartawan Indonesia Bangkit Bersama (AWIBB) DPD Jawa Barat mendesak aparat penegak hukum (APH) seperti Kej...

Sekolah Tanpa Toilet, 126 Siswa SMPS PGRI 2 Palabuhanratu Gunakan WC Masjid Rusak Ini Harapan Kepala Sekolah

KABAR UPDATE
Selasa, 24 Juni 2025

 


KABAR UPDATE | SUKABUMI – Kondisi memprihatinkan dialami SMPS PGRI 2 Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sekolah yang terletak di Desa Cimanggu ini hingga kini belum memiliki fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) yang layak, meskipun jumlah siswa yang bersekolah di sana mencapai 126 orang.


Kepala SMPS PGRI 2 Palabuhanratu, Irman Nuryega, S.IP., Gr, mengungkapkan keprihatinannya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/6/2025). Ia mengatakan bahwa meskipun sekolah telah menerima bantuan pembangunan ruang kelas baru dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan dasar seperti MCK belum tersentuh.


"Pada tahun 2019 kami mendapat rehab tiga ruang kelas, lalu di 2024 kami menerima tujuh unit ruang kelas baru, termasuk lab IPA, lab komputer, ruang perpustakaan, dua ruang tata usaha, dan UKS. Tapi hingga kini kami belum memiliki MCK sendiri," ujarnya.



Irman menjelaskan bahwa saat ini sekolah masih mengandalkan sumber air dari sungai, karena belum memiliki sumur bor. Untuk keperluan buang air, para siswa terpaksa memanfaatkan fasilitas toilet masjid yang ada di sekitar sekolah, namun kondisinya pun jauh dari memadai.


"Dari enam pintu WC di masjid, hanya tiga yang bisa digunakan. Anak-anak pun sering mengeluhkan hal ini. Bahkan beberapa siswa yang rumahnya dekat memilih pulang ke rumah hanya untuk buang air kecil. Kami merasa sangat miris, kasihan anak-anak," tambahnya.


Ia menegaskan bahwa ketiadaan MCK ini menjadi masalah krusial yang perlu segera mendapat perhatian, khususnya dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Permohonan bantuan pembangunan MCK, menurutnya, juga telah disampaikan melalui media lain.



"Kami mohon kepada dinas terkait untuk bisa membantu penyediaan MCK dan sumur bor. Ini kebutuhan mendasar, bukan hanya untuk kenyamanan, tetapi juga kesehatan anak-anak," pungkasnya.


Kondisi ini menjadi ironi di tengah gencarnya upaya pemerintah meningkatkan mutu pendidikan dan fasilitas sekolah. Harapannya, pihak terkait dapat segera turun tangan agar ratusan siswa di SMPS PGRI 2 Palabuhanratu dapat belajar dalam lingkungan yang sehat dan layak.


Jurnalis: Ismet