KABAR UPDATE | SUKABUMI – Hasil polling dan survei opini publik yang dilakukan oleh sejumlah komunitas warga menunjukkan bahwa hampir 60% masyarakat Sukabumi menginginkan adanya penataan pasar tradisional serta peningkatan kebersihan lingkungan kota. Hal ini mencerminkan tingginya harapan masyarakat terhadap pemerintah kota dalam menciptakan ruang publik yang lebih tertib, bersih, dan nyaman.
Mayoritas responden menyampaikan keluhan terkait kondisi pasar yang semrawut, saluran air yang tersumbat, serta banyaknya sampah di beberapa titik pusat aktivitas warga. Pasar Pelita, Pasar Gudang, dan kawasan Cikole menjadi sorotan utama warga dalam survei tersebut.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Sukabumi, Atep Zaki, mengapresiasi aspirasi masyarakat dan menegaskan bahwa penataan kota memang menjadi prioritas pemerintah, namun tetap memerlukan proses dan tahapan yang tidak instan.
"Kita sangat memahami keinginan masyarakat. Namun, menata pasar, membangun sistem drainase, dan mengubah pola kebersihan tidak bisa dilakukan seketika. Diperlukan koordinasi lintas sektor dan anggaran. Ini bukan seperti membalik telapak tangan," ujar Wali Kota dalam pernyataan resminya, Jumat (7/6/2025).
Pemkot saat ini tengah menyusun rencana penataan pasar tradisional secara bertahap, dimulai dari perbaikan sanitasi, zonasi pedagang, hingga edukasi kepada pelaku usaha untuk menjaga ketertiban dan kebersihan.
Selain itu, program Gerakan Sukabumi Bersih dan Tertib terus digalakkan melalui kolaborasi dengan RT/RW, Dinas Lingkungan Hidup, komunitas pemuda, serta karang taruna.
Penutup: Kolaborasi, Kunci Keberhasilan
Wali Kota mengajak masyarakat untuk tidak hanya menyampaikan aspirasi, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam proses perubahan.
"Penataan kota bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas kita semua sebagai warga. Mari kita mulai dari hal kecil—tidak membuang sampah sembarangan, menjaga fasilitas umum, dan mengedukasi lingkungan sekitar," pungkasnya.
Jurnalis: Evi Susanti