KABAR UPDATE | SUKABUMI — Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hamzah Gurnita, turun langsung meninjau wilayah terdampak banjir bandang di Kecamatan Cisolok, tepatnya di Desa Cikahuripan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (30/10/2025).
Dalam kunjungannya, Hamzah bersama relawan dari Banser NU dan GP Ansor melihat langsung kondisi warga yang terdampak serta meninjau posko bantuan di Cisolok.
"Hari ini saya dari Fraksi PKB turun langsung ke Posko Cisolok, Posko Banser NU. Kami dari PKB akan memfokuskan bantuan berupa sembako dan kebutuhan lainnya. Saya juga barusan turun langsung ke lokasi bersama Ustaz Egi dan teman-teman Ansor serta Banser," ujar Hamzah.
"Kecamatan Cisolok akan menjadi prioritas kami di DPRD Kabupaten Sukabumi," tambahnya.
Hamzah menegaskan, pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk segera melakukan langkah pemulihan dan pembangunan pascabencana, terutama di wilayah yang terdampak paling parah.
"Kami meminta pemerintah daerah agar secepatnya melakukan pemulihan dan pembangunan di Kecamatan Cisolok, khususnya di Desa Cikahuripan," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa penanganan bencana harus dilihat dari sisi kemanusiaan, bukan hanya administratif antara provinsi atau kabupaten.
"Hari ini kita tidak bicara soal provinsi atau kabupaten, tapi bicara tentang kemanusiaan untuk saudara-saudara kita yang terkena bencana. Kami akan terus turun langsung membantu masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, Hamzah menyampaikan harapan agar Gubernur Jawa Barat juga dapat meninjau langsung lokasi bencana dalam waktu dekat.
"Insyaallah Pak Gubernur juga akan hadir dalam waktu dekat. Beliau bukan hanya gubernur konten, tapi akan memprioritaskan masyarakat. Sukabumi ini juga merupakan salah satu daerah penting bagi KDM," ucapnya.
Selain fokus pada penanganan bencana, Hamzah menyoroti pentingnya penataan tata ruang wilayah Sukabumi yang dinilainya masih semrawut dan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Tata ruang Kabupaten Sukabumi ini amburadul dan tidak sesuai dengan aturan yang semestinya. Terkait diduga galian emas ilegal, saya meminta aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan tegas. Dampaknya sangat luar biasa, masyarakat yang tidak tahu apa-apa justru menjadi korban," tegasnya.
Hamzah menilai bahwa kejadian banjir bandang di Cisolok memiliki kemiripan dengan peristiwa sebelumnya di Kecamatan Simpenan, yang juga diduga akibat aktivitas tambang emas ilegal di wilayah tersebut.
"Tahun lalu di Simpenan, sekarang di Cisolok. Ini menjadi catatan penting bahwa aktivitas tambang ilegal telah berdampak serius bagi warga. Kita harus berbenah," ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Hamzah menyatakan kesepakatannya dengan pandangan KDM dan mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten, untuk bersama-sama menyusun regulasi dan langkah nyata membangun Sukabumi.
"Saya sepakat dengan pernyataan KDM. Tinggal bagaimana kita mendorong Pak Gubernur untuk melakukan tindakan tegas sebagai pemangku kebijakan. Mari kita duduk bersama, menyusun regulasi yang baik, dan melakukan kegiatan positif agar Kabupaten Sukabumi menjadi daerah yang mubarokah," tutup Hamzah.
Jurnalis: Ismet




