Empat Nelayan Batam Kembali ke Tanah Air, Bakamla RI Lakukan Penjemputan di Perbatasan Malaysia

Advertisement

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Label

Pengikut

Arsip Blog

Wikipedia

Hasil penelusuran

Entri yang Diunggulkan

Kondisi Jalan Licin, Truk Terguling di Tanjakan Baeud, Ini Kata Kapolsek Warungkiara

  KABAR UPDATE | SUKABUMI -  Sebuah truk pengangkut kayu mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Tanjakan Baeud, Jalan Raya Warungkiar...

Empat Nelayan Batam Kembali ke Tanah Air, Bakamla RI Lakukan Penjemputan di Perbatasan Malaysia

KABAR UPDATE
Jumat, 14 November 2025

 


KABAR UPDATE | BATAM – Empat nelayan asal Batam akhirnya kembali ke Indonesia setelah sebelumnya diamankan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) akibat tanpa sengaja melintasi batas perairan. Proses pemulangan berlangsung melalui kerja sama antara APMM, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, dan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), Kamis (13/11/2025).


Serah terima berlangsung di perairan perbatasan Indonesia–Malaysia dan diterima langsung oleh Kepala Zona Bakamla Barat Laksamana Pertama Bakamla Bambang Trijanto, yang diwakili oleh Kolonel Bakamla Yudi Priyatno, S.E., selaku Kepala Bidang Operasi Zona Bakamla Barat. Misi penjemputan menggunakan unsur KN Pulau Nipah–321.


Keempat nelayan yang dipulangkan masing-masing berinisial AT (57), GA (26), MT (37), dan MR (34). Mereka ditangkap APMM Zon Maritim Tanjung Sedili pada 7 Oktober 2025 di perairan Tanjung Kelesa, Johor, saat berlayar dari Tanjung Uma, Batam menuju Pulau Bintan untuk berjualan sembako kepada kapal-kapal yang berlabuh. Karena tidak dilengkapi sistem navigasi GPS, perahu mereka tanpa disadari melintas hingga ke wilayah perairan Malaysia.


Menindaklanjuti penangkapan tersebut, KJRI Johor Bahru mengajukan permohonan repatriasi kepada APMM Johor pada 21 Oktober 2025. Setelah proses koordinasi dan verifikasi, pada 7 November 2025 pihak APMM menyetujui pemulangan. Para nelayan kemudian ditempatkan di Tempat Tinggal Sementara (TTS) KJRI Johor Bahru sambil menunggu proses administrasi.


Serah terima keempat nelayan beserta perahunya dilakukan di titik rendezvous (RV) yang telah disepakati antara Bakamla RI dan APMM. Seluruh proses berjalan aman dan lancar berkat koordinasi yang solid antarpihak.


Kolonel Bakamla Yudi Priyatno menyampaikan apresiasinya atas sinergi yang terjalin. “Pemulangan nelayan ini menjadi bukti nyata kerja sama yang kuat antara Bakamla RI, APMM, dan KJRI Johor Bahru. Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi lintas batas dalam menjaga keamanan laut serta memastikan perlindungan bagi nelayan dan masyarakat maritim Indonesia,” ujarnya.


Pemulangan tersebut menjadi bagian dari upaya diplomasi kemaritiman Bakamla RI yang tidak hanya berfokus pada patroli dan pengamanan laut, tetapi juga pada perlindungan kemanusiaan di kawasan perbatasan.


Sumber: Humas Bakamla RI

Editor: Ismet