Bupati Sukabumi Tinjau Progres RDF Cimenteng, Dukung Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan

Advertisement

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Label

Pengikut

Arsip Blog

Wikipedia

Hasil penelusuran

Entri yang Diunggulkan

Puteri Nelayan 2025: Djemima Shireen Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Lokal

  KABAR UPDATE | SUKABUMI – Djemima Shireen, siswi berusia 17 tahun dari SMAN 1 Cisolok, resmi dinobatkan sebagai Puteri Nelayan Palabuhanr...

Bupati Sukabumi Tinjau Progres RDF Cimenteng, Dukung Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan

KABAR UPDATE
Kamis, 13 Maret 2025

 


Kabarupdate.net | Sukabumi – Bupati Sukabumi, H. Asep Japar, menghadiri pembahasan progres pembangunan dan kesiapan operasional Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cimenteng. Kegiatan ini berlangsung di Bale Jayaniti, Sukabumi, pada Rabu (12/03/25).


Indra Leksono, selaku General Manager Administration, mengungkapkan bahwa progres pembangunan RDF saat ini telah mencapai 90%. Bahkan, proses uji coba pengolahan sampah sudah berjalan dengan baik. "Ke depan, fasilitas ini ditargetkan mampu mengolah sampah sebanyak 220–230 ton per hari," ujarnya.


Pembangunan fasilitas RDF ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dengan PT Cahaya Yasa Cipta (CYC) Thailand, serta didukung oleh SCG.



Bupati Sukabumi menegaskan bahwa fasilitas RDF menjadi langkah strategis dalam pengelolaan sampah yang lebih produktif dan ramah lingkungan. Lebih jauh, teknologi ini juga diharapkan dapat mendukung target nol emisi pada tahun 2050.


"Teknologi RDF diharapkan dapat mengurangi volume sampah melalui sistem pengelolaan yang lebih modern, bermanfaat, dan ramah lingkungan untuk kepentingan jangka panjang," ujar Bupati.


Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa program pengurangan sampah merupakan isu strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak agar pengelolaan sampah dapat berjalan secara optimal.



Ia juga menekankan bahwa isu pengelolaan sampah berkaitan erat dengan aspek lingkungan, mitigasi bencana, estetika, dan kesehatan masyarakat.


"Pengelolaan sampah yang baik harus dimulai dari individu dan kemudian berkembang menjadi gerakan kolektif. Dengan demikian, diharapkan ke depannya sampah tidak lagi menjadi penyebab bencana lingkungan," pungkasnya.


*Budiman