Kabarupdate.net | Sukabumi – Sebuah unggahan di media sosial Facebook yang memperlihatkan kondisi ornamen Penyu raksasa di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-Alun Gadobangkong, Jalan Kidang Kencana, RT 02/28, Kelurahan palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, menjadi viral dan menuai sorotan tajam dari masyarakat.
Patung Penyu yang seharusnya menjadi ikon wisata tersebut dinilai dibuat asal-asalan. Warga geram setelah mengetahui bahwa kerangka dalam patung tersebut ternyata hanya terbuat dari bambu dan kardus, bukan material yang lebih kokoh dan tahan lama. Selain itu, bagian cangkang, sirip, dan kaki Penyu juga tampak mengalami kerusakan.
Kondisi ini pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama Eko Likeearth, yang kemudian memicu beragam komentar miring dari netizen. Banyak yang mempertanyakan kualitas pembangunan mega proyek tersebut, mengingat Alun-Alun Laut Gadobangkong Palabuhanratu dibangun dengan dana fantastis dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2023, yakni sebesar Rp 15,6 miliar.
Sorotan publik semakin serius karena bukan hanya ornamen Penyu yang mengalami kerusakan, tetapi juga beberapa bagian lain dari alun-alun, seperti jogging track yang mulai rusak akibat tergerus ombak. Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kualitas pembangunan mega proyek yang digagas pada masa kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil tersebut.
Warga pun mempertanyakan bagaimana mungkin anggaran sebesar itu digunakan, namun ornamen ikonik Palabuhanratu justru dibuat dengan material seadanya, bahkan ada yang menyebutnya menggunakan bahan dari bambu dan kardus.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai kondisi tersebut. Namun, polemik ini telah menjadi perhatian luas, dan masyarakat berharap ada evaluasi serta tindakan nyata untuk memperbaiki fasilitas yang telah menghabiskan dana besar tersebut.
*Ismet