Jembatan Bojong Kopo Putus Diterjang Banjir, Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi Gerak Cepat Tangani Akses Terputus

Advertisement

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Label

Pengikut

Arsip Blog

Wikipedia

Hasil penelusuran

Entri yang Diunggulkan

Puteri Nelayan 2025: Djemima Shireen Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Lokal

  KABAR UPDATE | SUKABUMI – Djemima Shireen, siswi berusia 17 tahun dari SMAN 1 Cisolok, resmi dinobatkan sebagai Puteri Nelayan Palabuhanr...

Jembatan Bojong Kopo Putus Diterjang Banjir, Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi Gerak Cepat Tangani Akses Terputus

KABAR UPDATE
Jumat, 07 Maret 2025

 


Kabarupdate.net | Sukabumi – Jembatan Bojong Kopo yang menghubungkan Kecamatan Simpenan dan Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, putus pada Kamis (6/3) pukul 21.41 WIB akibat derasnya arus Sungai Cidadap. Akibat kejadian ini, akses jalan nasional di wilayah tersebut terputus total.


Jembatan yang memiliki panjang 51 meter dan lebar 8 meter mengalami penurunan pada ujungnya hingga 4 meter, sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Warga setempat pun terpaksa mencari jalur alternatif untuk bepergian.



Menanggapi kondisi darurat ini, Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi, Letkol Kav Andhi Ardana Valeriandra, bersama jajarannya segera turun ke lokasi untuk melakukan penanganan cepat. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:


1. Pengecekan langsung ke lokasi kejadian oleh Dandim, Danramil, dan Babinsa.


2. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi guna memberikan bantuan kepada warga terdampak.


3. Penutupan jalan serta pengalihan arus lalu lintas ke jalur alternatif.


4. Evakuasi warga terdampak untuk memastikan keselamatan mereka.


5. Koordinasi dengan BPBD dalam upaya penanggulangan bencana dan pemulihan akses jalan.



Saat ini, tim gabungan dari TNI, BPBD, dan pemerintah daerah terus melakukan pemantauan serta langkah-langkah lanjutan untuk mengatasi dampak dari putusnya jembatan tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan guna menghindari risiko lebih lanjut.


*Ismet