Enam Bulan Pasca Bencana, Sukmaresmi Citiis Menjadi Kampung Mati: Warga Terlunta Menanti Janji Relokasi yang Tak Kunjung Terealisasi

Advertisement

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Label

Pengikut

Arsip Blog

Wikipedia

Hasil penelusuran

Entri yang Diunggulkan

Wadan Satgas Pastikan Proyek TMMD di Cisarua Tepat Waktu dan Tepat Sasaran

KABAR UPDATE | SUKABUMI -   Wakil Komandan Satuan Tugas (Wadan Satgas) TMMD ke-124 Kodim 0607/Kota Sukabumi melakukan peninjauan langsung ke...

Enam Bulan Pasca Bencana, Sukmaresmi Citiis Menjadi Kampung Mati: Warga Terlunta Menanti Janji Relokasi yang Tak Kunjung Terealisasi

KABAR UPDATE
Jumat, 30 Mei 2025

 


KABAR UPDATE | SUKABUMI – Enam bulan telah berlalu sejak bencana pergeseran tanah melanda Kampung Sukmaresmi Citiis, Dusun Sukmamekar, Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Namun hingga kini, janji relokasi yang sempat disampaikan oleh pemerintah belum juga direalisasikan. Akibatnya, sebanyak 36 Kepala Keluarga (KK) dengan total 120 jiwa hidup dalam ketidakpastian dan kondisi yang memprihatinkan.


Kampung Sukmaresmi kini berubah menjadi "kampung mati". Rumah-rumah warga yang rusak berat, retakan besar pada tanah, serta akses jalan yang terputus menjadi saksi bisu keganasan bencana yang terjadi enam bulan lalu. Banyak warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan menumpang tinggal di rumah saudara atau tetangga.


Saat tim kabarupdate.net mendatangi lokasi pada Rabu (28/5/2015), beberapa warga terdampak  yang  berada di sekitar lokasi menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah.



"Dulu kami disuruh pindah karena katanya berbahaya. Kami dijanjikan akan segera direlokasi, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Sudah enam bulan kami menunggu," ungkap Edeng (70) seorang warga  dengan nada kecewa.


Warga lainnya Wacah (60) mengaku merasa tidak nyaman karena harus menumpang dalam waktu yang lama. "Kami merasa malu terus-menerus menumpang. Sudah berbulan-bulan tinggal bersama keluarga. Kami butuh kepastian dari pemerintah, bukan janji," ujarnya.


Selain persoalan tempat tinggal, dampak sosial dan psikologis pun dirasakan warga terdampak. Anak-anak kesulitan bersekolah dan para orang tua kehilangan mata pencaharian karena tidak bisa bekerja seperti biasa. 



"Anak-anak kami terlantar karena ketidaknyamanan tinggal di rumah tetangga. Kami pun tidak bisa bekerja seperti biasa. Kami mohon kepada pemerintah agar segera menepati janjinya," kata seorang warga lainnya dengan nada penuh harap.


Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Kabupaten Sukabumi belum memberikan pernyataan resmi mengenai kelanjutan program relokasi bagi warga terdampak di Desa Gunung Karamat.


Jurnalis: Ismet