KABAR UPDATE | SUKABUMI - Ditengah dasar nya arus modernisasi,sebuah kelompok tani di RW O5 Desa Cikembar, Kabupaten Sukabumi tetap konsisten berdiri sebagai pilar ketahanan Pangan lokal. Kelompok tani ternak puyuh Cilangkap Sub 1,yang telah berdiri selama lebih dua dekade,tidak hanya menjadi penggerak ekonomi masyarakat setempat, tetapi juga berkembang menjadi pusat pelatihan pertanian dan Pedesaan Swadaya(P4S) yang di akui luas.
Berawal dari Semangat Swadaya beberapa warga untuk mengembangkan usaha peternakan puyuh kelompok ini kini telah melahirkan berbagai inovasi mulai dari pelatihan peternakan,produksi pakan sendiri,sehingga pengemasan dan distribusi telur puyuh dalam bentuk yang higienis dan siap jual.
" Kami ingin masyarakat tidak hanya jadi penonton, tapi pelaku aktif dalam pertanian dan peternakan mandiri. Alhamdullah sekarang kami sudah bisa memproduksi telur puyuh dalam kemasan dan juga memberikan pelatihan rutin untuk persni muda," ungkap bapak Bram.
Saat di temui di ruang kantor yang juga menjadi etalase berbagai produk olahan ternak dan pertanian.
Dari salah satu poster yang tetpangpsng jelas dari ruangan,terlihat Hasil uji labotaroum yangrnunjukan bahwa telur puyuh memiliki kandungan kolesterol lebih rendah di bandingkan beberapa telur unggas lain nya. Menegaskan potensi besar puyuh sebagai pangan sehat di masa depan.
Menariknya ,produsi telur puyuh mereka telah dikemas secara modern dengan lebal edukatif yang menyebutkan manpast dan kandungan gizinya serta di produksi oleh P4S SMART yang menjadi bagian dari jaringan pelatihan pertanian Nasional.
Dengan visi besar " Bangga menjadi Tuan Rumah di Negri Sendiri dan bersiap Menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045," kelompok ini takganya pokus pada ekonomi,tapi juga pada misi kebangsaan dalam membangun ketahanan pangan dari desa.
Harapan kedepan,kelompok ini berharap mendapat dukungan lebih dari pemerintah daerah maupun pusat. Terutama dalam hal fasilitas produksi, pelatihan lanjutan,serta perluasan pasar untuk produksi lokal berkualitas ini.
Jurnalis: Evi Susanti