Di sukabumi Baznas RI Dorang ketahanan Pangan Melalui Zakat Produktif.

Advertisement

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Label

Pengikut

Arsip Blog

Wikipedia

Hasil penelusuran

Entri yang Diunggulkan

Mobil Tengki Solar Terbalik di Tanjakan Leter S Cikidang

  KABAR UPDATE | SUKABUMI - Sebuah  Tengki pengangkut solar mengalami kecelakaan di tanjakan Leter S  Wilayah kecamatan Cikidang,  jalur ara...

Di sukabumi Baznas RI Dorang ketahanan Pangan Melalui Zakat Produktif.

KABAR UPDATE
Kamis, 16 Oktober 2025

 


KABAR UPDATE | SUKABUMI - Dalam memperkuat ketahanan pangan  Nasional dan memberdayakan masyarakat berbasis zakat, badan amil zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia menggelar Rapat Koordinasi( Rakor)  ketahanan pangan di Desa Cimanggu,  Kecamatan  Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Selasa 14/10/2025.


Kegiatan ini menjadi forum penting untuk meninjau keberlanjutan program Zakat Produktif yang berfokus pada*Baznas RI Dorong Ketahanan Pangan Melalui Zakat Produktif di Sukabumi*


Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan memberdayakan masyarakat berbasis zakat, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan di Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (14/10/2025).


Kegiatan ini menjadi forum penting untuk meninjau keberlanjutan program zakat produktif yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan lokal. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Utama Baznas RI, H. Subhan Cholid, Lc., M.A., Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi, Dr. H. Unang Sudarma, S.H., M.Si., jajaran pemerintah desa, BPD, kelompok tani, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.


Dalam sambutannya, H. Subhan Cholid, Lc., M.A., menyampaikan rasa syukur dapat kembali bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Cimanggu. Ia menuturkan bahwa wilayah tersebut memiliki makna penting karena menjadi lokasi pelaksanaan Program Lumbung Pangan Tani Organik sejak tahun 2021, yang merupakan wujud nyata pemanfaatan zakat untuk pemberdayaan sektor pertanian.


 “Kami datang untuk meninjau, memonitor, dan memastikan zakat yang disalurkan benar-benar membawa manfaat. Alhamdulillah, dari hasil diskusi dengan para petani, terlihat adanya peningkatan hasil panen dan kemandirian dalam pengelolaan pertanian organik,” ujarnya.


Subhan menjelaskan, keberhasilan program tersebut tercermin dari efisiensi penggunaan pupuk dan peningkatan kualitas hasil panen. Para petani kini mampu memanfaatkan limbah ternak sebagai pupuk alami, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.



 “Selain meningkatkan produktivitas, pola tanam organik ini juga lebih ramah lingkungan. Kami berharap keberhasilan ini bisa menjadi model yang direplikasi di daerah lain,” tambahnya.


Lebih lanjut, Subhan menyampaikan rencana pembentukan Forum Pengawasan Partisipatif, yang akan melibatkan masyarakat dalam proses pemantauan dan pelaporan manfaat program zakat produktif di tingkat lokal.


“Kami ingin masyarakat ikut mengawal agar program zakat berjalan transparan, efektif, dan berkelanjutan,” tegasnya.


Sementara itu, Dr. H. Unang Sudarma, S.H., M.Si., selaku Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi, memberikan apresiasi tinggi atas perhatian Baznas RI terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian.


 “Program ini tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga pendampingan yang berkelanjutan bagi para petani. Ini adalah bentuk nyata zakat produktif yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan umat,” ujarnya.


Unang menambahkan, Baznas Kabupaten Sukabumi saat ini juga tengah mengembangkan Program Rumah Sehat Baznas yang berfokus pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat prasejahtera. Meski demikian, pihaknya tetap mendukung penuh langkah Baznas RI dalam memperluas jangkauan program ketahanan pangan.


Melalui Rakor ini, Baznas menegaskan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara lembaga zakat di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, hingga desa. Dengan demikian, program zakat produktif dapat berjalan berkesinambungan dan memberikan dampak yang lebih luas bagi mustahik di seluruh Indonesia.


Jurnalis: Evi Susanti