Kadispar Sukabumi: Seren Taun Bukan Sekadar Ritual, Tapi Investasi Budaya Bernilai Wisata

Advertisement

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Label

Pengikut

Arsip Blog

Wikipedia

Hasil penelusuran

Entri yang Diunggulkan

Rapat Koordinasi Bahas Kelanjutan program Isbath Nikah di Desa Sukamaju

KABAR UPDATE | SUKABUMI - pemerintah Desa Sukamaju menggelar Rapat Koordinasi  bersama panitia dan unsur terkait dalam rangka membahas kelan...

Kadispar Sukabumi: Seren Taun Bukan Sekadar Ritual, Tapi Investasi Budaya Bernilai Wisata

KABAR UPDATE
Rabu, 08 Oktober 2025

 


KABAR UPDATE | SUKABUMI – Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, S.STP, menghadiri perayaan Seren Taun Kasepuhan Gelar Alam ke-657 yang digelar di Kampung Adat Gelar Alam, Minggu (5/10/2025). Kehadiran tersebut menjadi bentuk dukungan nyata pemerintah daerah terhadap pelestarian adat dan pengembangan pariwisata berbasis budaya.


Dalam kesempatan itu, Sendi menyampaikan bahwa Seren Taun merupakan event budaya tahunan yang memiliki nilai strategis bagi pengembangan sektor pariwisata di Sukabumi. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya ritual adat, tetapi juga sebuah investasi budaya yang mampu menarik minat wisatawan dari berbagai daerah, bahkan hingga mancanegara.


"Event ini merupakan investasi budaya yang menjadi pemantik bagi wisatawan di Kabupaten Sukabumi. Bahkan, beberapa tahun lalu Kasepuhan Gelar Alam ini sudah dikenal di tingkat provinsi dan mancanegara," ujarnya.


Sendi menambahkan bahwa sebelumnya Kasepuhan Gelar Alam pernah masuk dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun, dua tahun terakhir program tersebut belum dapat dilanjutkan karena kondisi kebijakan di tingkat pusat.


"Beberapa tahun lalu, kasepuhan ini sempat masuk program KEN. Hanya saja, dua tahun terakhir belum bisa dilanjutkan. Insya Allah tahun depan kita akan upayakan agar kembali masuk dalam agenda nasional," tambahnya.


Selain itu, Sendi juga mengungkapkan adanya rencana pengembangan kawasan budaya di wilayah adat. Salah satu yang tengah dipersiapkan adalah pembangunan patilasan Abah di Ciptagelar yang diharapkan dapat dijadikan stasiun atau museum Gelar Alam.


"Patilasan Abah di Ciptagelar mudah-mudahan bisa dijadikan stasiun atau museum Gelar Alam. Dengan begitu, wisatawan dapat mempelajari artefak, arsitektur, hingga seni budaya masyarakat adat," jelasnya.


Menurut Sendi, pembangunan infrastruktur pendukung akan dimulai dari perbaikan akses jalan pada tahun 2025 ini. Setelah itu, barulah akan disiapkan sarana wisata lain sebagai penunjang kawasan budaya tersebut.


"Tahun ini direncanakan pembangunan jalannya terlebih dahulu. Setelah itu, baru kita siapkan infrastruktur pendukung lainnya. Insya Allah dua tahun ke depan bisa terwujud," katanya optimis.


Dengan langkah-langkah tersebut, Dinas Pariwisata berharap Kasepuhan Gelar Alam dapat berkembang menjadi destinasi wisata budaya unggulan yang tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.


Jurnalis: Ismet