KABAR UPDATE | BOGOR – Pencak silat aliran Cimande yang dikenal sebagai salah satu warisan budaya tertua di Kabupaten Bogor, kembali menjadi sorotan lewat gelaran Festival dan Sarasehan Pencak Silat Cimande. Tahun ini, festival semakin istimewa karena untuk pertama kalinya dilaksanakan kejuaraan umum pencak silat memperebutkan Piala Bupati Bogor.
Rudy, salah satu tokoh Cimande, menegaskan bahwa pelestarian Cimande harus terus dilakukan lintas generasi. “Kami menginginkan silat Cimande yang merupakan budaya dan bela diri asli Kabupaten Bogor bisa dipelajari semua generasi. Guru-guru dari Cimande nantinya bisa melatih para siswa di sekolah. Selain bela diri, silat Cimande juga bisa menjadi olahraga dan olahrasa untuk menjaga kesehatan,” jelasnya.
Menurutnya, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan informasi utuh mengenai silat Cimande, mulai dari sejarah hingga prestasi. Sebagai wujud nyata, panitia juga menggelar sarasehan yang membahas sejarah dan kemasyhuran silat Cimande.
Plt. Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Ria Marlisa, menyebut festival ini telah menjadi agenda tahunan. Namun, tahun ini lebih spesial karena adanya kejuaraan umum pencak silat. “Terutama Cimande, memiliki sejarah panjang dan menjadi salah satu aliran silat tertua. Ini menjadi perhatian khusus Bupati agar adat dan budaya Cimande terjaga. Apalagi Cimande kini sudah diakui dunia sebagai cagar budaya tak benda,” ujar Ria.
Untuk menambah semangat, selain piagam, uang pembinaan, dan piala, Disbudpar juga menyiapkan hadiah tambahan berupa satu set gamelan gendang penca bagi juara umum.
Ketua Panitia Festival Silat Cimande, Syis Wahyudi, mengatakan bahwa kejuaraan ini adalah yang pertama kali digelar dengan piala bergilir Bupati Bogor. “Kami sangat bangga dan berterima kasih atas dukungan Pemkab Bogor, khususnya Bupati yang peduli terhadap pelestarian budaya Cimande,” ungkapnya.
Syis menjelaskan, terdapat sembilan kategori yang dipertandingkan, mulai dari tunggal salancar, rampak salancar, adu bincurang, paribut se’eng, hingga paket tradisi kelid Cimande. Kejuaraan ini diikuti 246 peserta dari belasan perguruan silat se-Bogor Raya, termasuk perguruan aliran Cimande dari Sukabumi.
“Total ada 246 peserta yang ikut serta dari berbagai perguruan silat. Antusiasme ini menjadi bukti bahwa Cimande tetap hidup dan berkembang di masyarakat,” tutup Syis.
Jurnalis: Asep Jamaludin